Kemenag Bantu Pembangunan Pesantren Yatim di Bekasi

By Abdi Satria


nusakini.com-Bekasi- Kementerian Agama memberikan bantuan pembangunan bagi Pondok Pesantren Fisabilillah YASFI, yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat. Bantuan senilai 250 juta rupiah ini disampaikan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin kepada Pimpinan YASFI KH Rahmaddin Afif, Minggu (14/04). 

Menag yang didampingi Kabag TU Pimpinan Khoirul Huda Basyir ini juga menyampaikan sejumlah Al-Quran bagi ponpes khusus yatim ini.  

Keluarga besar pondok pesantren Yayasan Pendidikan Fisabilillah (YASFI) terlihat sumringah menyambut kedatangan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, di halaman Masjid Agung Al-Jauhar YASFI, Kampung Sawah, Pondok Melati, Bekasi. Kedatangan Menag adalah untuk memenuhi undangan peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW, sekaligus menyambut bulan suci Ramadhan 1440 H.  

Menurut Ketua sekaligus Pimpinan Ponpes YASFI KH Rahmaddin Afif, kehadiran Menag menjadi momen yang berharga bagi ponpes yang sudah berdiri sejak 1977 ini. Karena, ini adalah kali pertama seorang Menteri Agama hadir di ponpes yang diperuntukkan bagi anak-anak yatim ini.  

"Alhamdulillah. Terima kasih atas kehadiran Menteri Agama Bapak Lukman Hakim Saifuddin. Ini kegembiraan luar biasa kami. Sebab dalam sejarah berdirinya YASFI sejak tahun 1977 ini kali pertama kami dikunjungi Menteri Agama," kata KH Rahmaddin Afif.  

Lebih lanjut lelaki yang biasa disapa Abah ini menyampaikan pondok pesantren yang didirikannya dikhususkan bagi anak yatim. Sementara jenjang pendidikan yang dikelola mulai dari Raudhatul Athfal hingga Madrasah Aliyah dibuka secara reguler di atas lahan seluas dua hektare.

"Saat ini jumlah santri dan siswa YASFI lebih dari 1.600 siswa. Kami di sini menerapkan disiplin ilmu, waktu dan disiplin akhlak," ujar Abah. 

Menag juga berkesempatan memberikan sambutan pada peringatan Isra Mikraj yang dihadiri oleh segenap keluarga besar YASFI dan masyarakat sekitar.  

"Esensi atau inti pokok Isra Mikraj adalah kewajiban kita para pengikut rasulullah menunaikan shalat lima waktu. Inilah yang harus kita ambil hikmahnya," tutur Menag mengawali sambutannya.  

Isra Mikraj lanjut Menag merupakan peristiwa luar biasa dalam sejarah umat manusia yang hanya dialami oleh seorang manusia yaitu manusia istimewa Rasulullah Muhammad SAW.  

Menurut Menag, Allah mensyariatkan umatnya untuk sholat sebagaimana dinyatakan dalam Alquran adalah agar umatnya terhindar dari perbuatan keji dan munkar.  

"Begitulah cara Allah menjaga dan memelihara hambanya dari perbuatan keji dan munkar," kata Menag.  

Selain Isra Mikraj, Menag juga memaparkan esensi ramadhan yang menjadi bulan sangat istimewa bagi umat Islam.  

"Tidak sampai tiga minggu lagi kita akan memasuki bulan ramadhan. Rasul mengajarkan menjelang ramadhan kita sudah diingatkan dua bulan sebelumnya. Mohon agar kita diberkahi dalam bulan Rajab dan Sya'ban agar kita bisa sampai dan menikmati bulan yang sangat istimewa," kata Menag.  

Menag menambahkan tidak ada amalan ibadah yang orang lain tahu selain diri sendiri dan Allah selain puasa.  

"Mudah mudahan ramadhan tahun ini kualitas puasa kita meningkat dari tahun-tahun sebelumnya dan kita bisa masuk pada esensi ajaran puasa itu sendiri sehingga yang muncul dari kita hal-hal yang baik dan positif saja," tutur Menag. 

Peringatan Isra Mikraj juga dirangkai dengan acara Haul Pertama Almarhumah Hj Siti Hamsah. Ia merupakan istri dari Pimpinan Ponpes Yayasan Pendidikan Fisabilillah (YASFI) KH Rahmaddin Afif.  

Rangkaian kegiatan diawali dengan pembacaan yasiin, tahlil, dzikir dan shalawat oleh segenap keluarga besar YASFI dan masyarakat sekitar dilanjutkan pembacaan Murottal, Rawi dan Hadroh di Masjid Agung Al Jauhar.(p/ab)